Para pemimpin hebat adalah mereka yang sebelum memimpin orang lain, telah bisa memimpin dirinya sendiri. Bisa memimpin diri sendiri berarti sanggup melampaui ego, hidup dalam keselarasan, langkahnya selalu tertuntun oleh Diri Sejati.
Secara nyata, memang hanya orang yang telah berserah diri pada Tuhan yang bisa ngemong atau mengasuh dan mengayomi banyak orang.
Sebaliknya, siapa pun yang masih penuh luka batin dan angkara murka, hanya akan menjadikan kepemimpinannya sebagai penyebab datangnya petaka.
Pemimpin hebat tak hanya cerdas, tapi juga punya kesadaran murni. Mereka memancarkan vibrasi kasih yang membuat mereka dihormati, bukan ditakuti. Mereka mendapatkan loyalitas penuh, menjauhkan para penghianat dan orang yang sekadar berkata manis.
Satu faktor kunci dalam kepemimpinan adalah kemampuan memilih anggota ring 1 yang loyal dan kapabel. Jika sebaliknya, ring 1 berisi para oportunis, maka itu menjadi pangkal kejatuhan. Bagaimana punya ring 1 yang tepat? Tentu saja seorang pemimpin harus bisa membaca manusia, menilai tingkat kemurnian jiwa, mengetahui tingkat ketulusan mereka.
Sungguh mengerikan, jika di sebuah negara, pemimpinnya dikelilingi serigala berbulu domba. Rakyat akan menjadi korban. Sang pemimpin juga tinggal menunggu waktu untuk dikorbankan.