Skip to main content

Perjalanan membongkar mental block adalah dengan selalu diseret paksa untuk keluar dari zona nyaman. Ilustrasinya seperti mau mandi pagi dengan air sedingin es batu, dimulai dengan pikiran liar tak terkendali, ketakutan, bermanuver cari alasan, sampai akhirnya memaksakan diri. Manfaat yang menyegarkan baru akan terasa apabila sudah selesai mandi, apalagi kalau selama mandi dijalankan dengan lebih pasrah yang bersyukur, hilang semua resistensi, ketakutan, pemberontakan dan misuh-misuh. Mendadak menjadi eksekutor dari pemimpin yang visioner memang tidak mudah. Perlu ruang kesadaran yang tepat untuk memahami misi visi besarnya agar dapat menerjemahkan dan mengurai menjadi goals, strategi dan langkah kerja yang sederhana, mudah dicerna dan mudah diaplikasi. 

Filosofi kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma , dilakukan plek ketiplek apa adanya, praktik ilmu as its best, benar-benar dipraktikkan sesuai kondisi terbaiknya pada lembaga start-up berbasis kesadaran. Kami melakukan banyak sekali riset dan pengembangan, banyak uji coba trial dan errors, kisah gagal dan sukses yang penuh pembelajaran penting, ujian praktik dan remedial, evaluasi dan refleksi, serta kalibrasi dan sinkronisasi. 

Menjadi pemimpin yang dianggap paling tidak kompeten, ternyata malah memiliki ruang yang paling luas untuk belajar dan bertumbuh. Sehingga menjadi yang paling banyak belajar, dan tentu paling banyak mengalami pertumbuhan dalam bentuk yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun bahkan saya sendiri. Memimpin beberapa lembaga start up sekaligus, dengan segala keterbatasan teknis dan ekonomi, ternyata bisa diatasi dengan kualitas berpikir yang jernih dan kemampuan mengelola kesadaran. 

Sebagai individu yang selalu diremehkan karena tidak punya sejarah akademik panjang dan import, dan dianggap tidak pantas karena tidak punya bibit bebet bobot royal family, ternyata justru berpotensi menjadi cemerlang dan penuh keterampilan, apabila menjalankan filosofi kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma. Walaupun kesulitan mendapatkan kepercayaan, tetapi proses membuka gembok potensi berjalan dengan natural seiring dengan peningkatan kesadaran yang membangun karakter.

Membangun organisasi berbasis kesadaran dari nol, yang perlu di jump-start ternyata bukan hanya rencana bisnis dan feasibility studies saja, tetapi lengkap dengan pelaku organisasinya. Sebagai human capital  yang diharapkan dapat menggerakkan roda organisasi dann menjaga kesetimbangan operasional, sekaligus mendapatkan manfaat yang konstruktif berjangka panjang, langgeng, dan awet sampai mati. Kelayakan organisasi tidak hanya mencakup budaya kerja dan elemen yang tangible saja, tetapi termasuk keberhasilan membangun individu. Seperti membangun karakter, akal sehat, mindset, habit, kecerdasan, kesadaran, kualitas hidup dan kualitas karya.

Untuk menjaga motivasi dan daya juang, setiap individu perlu mengkalibrasi life value serta mengikat diri dengan sense of purpose. Menjaga keseimbangan agar tidak terdiskonek dengan tujuan yang paling luhur dan paling jernih, serta memastikan setiap langkah produktivitas berjalan mengikuti koridor value dan arah kompas yang tepat. Tujuan luhur yang dimaksud adalah tujuan yang paling bermakna yang memberikan makna mendalam dan kepuasan hidup, karena melampaui kepentingan pribadi dan bermanfaat bagi banyak pihak. 

Begitu pula ketika mulai menata hierarki dan suksesor. Menjadi pemimpin yang sukses adalah yang mampu menciptakan pemimpin, yang mampu membangun manusia berkarakter Sigma agar dapat diandalkan untuk bertanggung jawab penuh mengemban peran. Maka modal utama untuk membangun suksesor dari para haters yang kesulitan menghargai hierarki, ternyata bisa dilakukan dengan integritas dan rasa tanggung jawab penuh terhadap value dan tujuan luhur. Arah kompas yang tepat menjadi kekuatan untuk maju terus pantang mundur, bergerak atas dasar komitmen dan kebulatan tekad yang  dan tidak terbiaskan oleh mental block, dan tidak terbajak oleh emosi atau motivasi bawah sadar yang destruktif.

Proses membangun karakter pemimpin hanya bisa dilakukan melalui konsistensi. Melakukan repetisi berulang kali sehingga menjadi perilaku dan habit yang konsisten. Dengan menjaga stabilitas konsistensi maka akan menjadi gaya hidup, karakter, dan bahkan menjadi bagian dari diri yang tidak terpisahkan. Apabila arah kompas bergeser dan terdiskonek dengan tujuan luhur, maka dimulailah siklus drama yang destruktif, kehilangan arah, nyasar, kebingungan, overthinking, stress, burnout, dan seterusnya. Karena secara natural setiap manusia selalu membutuhkan tujuan yang paling bermakna untuk melengkapi motivasi dan kerja kerasnya. Terlepas dari tujuan materialistik dan egoistik yang tidak ada habisnya, serta siklus hedonis yang membuat hidup menjadi hampa, setiap manusia secara natural akan terus bergerak mencari tujuan dengan dampak yang bermakna lebih mendalam bagi hidup. Mencari kepuasan batin yang ternyata tidak bisa ditemukan dari pencapaian materialistik saja.

Berbeda ketika bekerja di organisasi yang sudah mapan, sistem dan budaya organisasi sudah terbentuk dengan lebih tertata. Seorang pekerja hanya membutuhkan cara beradaptasi agar dapat mengikuti sistem yang sudah terbangun. Sehingga tidak akan pernah terpikirkan betapa kompleksnya membangun organisasi yang mengemban amanat kemanusiaan dan pemberdayaan yang tinggi. Yang dihadapi tidak hanya dinamika tumbuh kembang perekonomian organisasi, tetapi lengkap dengan dinamika pembangunan karakter manusia sebagai human capital  bagi organisasi.

Membangun organisasi dari pondasi di bawah tanah untuk mencapai visi misi luhur setinggi langit yang dianggap utopia dan abu-abu, tentu memiliki tingkat kompleksitas yang sangat tinggi. Ibaratnya, apabila seorang arsitek akan merancang dan membangun sebuah bangunan, belum bisa mengkalkulasi dimensi bangunan dan apa saja yang dibutuhkan. Belum bisa merencanakan berapa lantai bangunan, berapa dimensi pondasi, berapa banyak tiang, dan berapa banyak bahan baku serta  material yang diperlukan. Mengemban tujuan luhur dan misi visi setinggi langit, tidak bisa bergerak dengan feasibility study yang mendetail karena banyak variabel yang belum feasible (belum nampak). Justru banyak variabel yang masih menjadi objek riset dan penelitian, paralel dengan berkembangnya organisasi itu sendiri.

Mendapatkan kepercayaan bahwa kami sedang membangun sesuatu yang sangat agung dan luhur pun kerap menjadi bahan olok-olok tiada henti. Karena penggagasnya bukan tokoh ternama, bukan anak pejabat, bukan selebriti, tidak punya gelar pendidikan tinggi, tidak sekolah di luar negeri, dan tidak punya cantolan dengan institusi ternama. Isu trust menjadi makanan sehari-hari bahkan terjadi di dalam organisasi itu sendiri. Banyak yang bersedia bekerja sama tanpa mengerti apa tujuan luhur, sehingga hanya menjadi adegan drama Korea penuh kekecewaan dan caci maki. Menyadari bahwa tidak semua senyuman adalah tanda percaya dan setuju, tidak semua diam dan patuh adalah tanda kesetiaan.

Tapi dibalik reputasi yang belum diakui sinarnya itu, telah terjadi banyak sekali kisah transformasi yang transendental dan membuat kejutan di luar nurul. Melalui aplikasi Sigma Leadership yang paling maksimal, tanpa diskon, tanpa potongan, simply at its best, telah merevolusi mental block telah menjadi unlock potential yang menakjubkan. Seseorang bisa mendadak tersulap menjadi penuh daya hidup dan memiliki banyak keterampilan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Kisah individu yang tadinya diremehkan, tidak dianggap dan dinilai tidak punya kompetensi, malah akhirnya mampu memegang peran penting dan mempertahankan konsistensi kecemerlangan.

Perjalanan mengikuti separuh sesi Unlock Sigma Potential batch pertama, membuahkan banyak potensi benar-benar ter unlock. Ilmu yang diaplikasi melalui kerja praktik dalam lembaga non-profit Pusaka Indonesia, membuahkan banyak lahirnya potensi baru sebagai buah dari perjalanan melampaui mental block yang dan self sabotaging. Kisah perjalanan pertumbuhan menjadi versi terbaik diri yang patut diabadikan walaupun dianggap tidak bernilai ekonomi dan menebalkan dompet. Namun ada manfaat intangible yang tidak bisa dibeli atau divaluasi dengan materi sebesar apapun, yaitu rasa bahagia yang penuh makna dan kepuasan batin yang bersahaja serta langgeng. Kerja keras dan pengorbanan telah membuat hidup menjadi lebih utuh dan content karena memiliki makna hidup, berkontribusi terhadap kebangkitan kesadaran serta proses evolusi yang progresif dan revolusioner.

From nothing to something, from zero to hero, from shame to fame, from uncertainty to confidence, from unknown to transformation, from mental block to unlock potential. Setiap pertumbuhan akan menciptakan jarak, bahkan meninggalkan orang-orang yang memutuskan untuk tetap berada di zona nyaman.

 

“With clarity, we can transform the unknown into collective confidence” ~ Sigma Leadership

 

Keisari Pieta
Chief Mentor The Avalon Consulting
30 Oktober 2025