Skip to main content

Artikel ini terpantik oleh sebuah konten yang menceritakan kisah seorang tokoh jenius dan dikagumi, dan bagaimana kekuatan dark side (sisi gelap) telah membuat beliau menjadi individu sukses di mata publik. Di balik kesuksesan yang diakui secara massive, sisi gelap (dark side) berupa ambisi, obsesi dan kesombongan yang selama ini tidak pernah terungkap, dianggap telah menjadi bensin bagi kesuksesan materi yang dicapainya. 

Tujuan konten tersebut sebenarnya untuk menegaskan bahwa memiliki sisi gelap (dark side) bisa membawa pada kesuksesan material. Konten yang cukup toxic dan penuh bias bagi kesehatan mental apabila tidak dicerna dengan kesadaran yang jernih, tetapi sangat jelas menggambarkan bahwa kejelasan tujuan (clarity of purpose) yang salah server, bisa memberikan kesuksesan material yang grande namun sifatnya sementara saja. Karena kemudian dilanjutkan dengan petaka di kemudian hari. Kisah sukses yang sifatnya parsial dan tidak holistik ini menjadi kenyataan pahit yang sulit diakui, apabila masih memiliki life value sebatas parameter materialistik dan belum merasakan bom waktu petaka di kemudian hari.

Di balik kisah keberhasilan atau kesuksesan dengan bensin sisi gelap, dapat menghasilkan prestasi material yang grande dilengkapi dengan risiko berupa menurunnya kualitas hidup dan kesehatan di kemudian hari. Sang idola kemudian menderita penyakit ganas, yang tidak bisa disembuhkan oleh kekayaan material dan nama baiknya. Untold stories behind success memang menarik, karena perspektif inilah yang sebenarnya lebih penting untuk dipelajari apabila ingin memiliki kualitas hidup yang stabil dan langgeng, ketimbang gemerlap prestasi yang sifatnya hanya sementara.

Definisi sukses memang perlu disepadankan terlebih dahulu, karena kesuksesan yang menjadi standar dalam filosofi kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma Leadership adalah kesuksesan yang holistik. Kesuksesan yang bersifat langgeng, tidak hanya berupa biografi prestasi dan penghargaan nobel di satu waktu saja, tapi sekaligus yang tidak menimbulkan prahara dan petaka di masa depan. Tidak menimbulkan kisah sakit yang berat dan akhir hidup yang tidak seimbang dalam harmoni.

Melalui filosofi kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma, prestasi dan kesuksesan bisa dicapai dengan tekad kuat yang terkelola oleh kesadaran yang jernih, sehingga tidak menjadi ambisi dan obsesi yang berlandaskan sisi gelap, dan menyebabkan degradasi kesehatan baik mental, emosi, fisik dan kesadaran. 

Kerja keras untuk meraih prestasi bisa dilakukan dengan landasan kesadaran yang jernih, tanpa bensin luka jiwa, inner child, dendam dan trauma. Mencapai sukses dapat dilakukan dengan kondisi mental dan emosi yang jernih, bukan karena ketakutan dan kekhawatiran tidak mendapatkan citra baik dan pengakuan publik, dan bukan karena amarah dendam sehingga ingin membuktikan kesuksesan tanpa kerendahan hati dan ketulusan. 

Dengan mengutamakan kualitas kesadaran, maka multitasking bisa dilakukan tanpa menjadi overthinking, micromanaging, obsesi terhadap kontrol dan perfeksionis, sehingga kualitas hidup diwarnai oleh stress, mental overload dan burnout. Dengan mengelola fokus, mengelola pikiran dan kesadaran , akan seseorang akan mampu menjaga kestabilan ritme kerja yang seimbang, tahu kapan memberi jeda dan tahu kapan gaspol. Mengelola kesadaran agar hidup penuh kesadaran untuk tidak membiarkan otak menjadi ngebul dan salah fokus, sehingga membuat diri kelelahan dan merakit bom waktu bagi kesehatan di kemudian hari. 

Dengan kesadaran yang jernih tanpa sisi gelap, sebuah kerja keras bisa dilakukan mindful dan berlandaskan ketulusan. Rasa tanggung jawab penuh (akuntabilitas) diciptakan atas dasar pemahaman yang mendalam akan tujuan terbaik yang ingin dicapai dan niat yang tulus untuk menciptakan pertumbuhan kolektif. 

Harmoni akan tercipta tanpa ambisi, dan bukan menjadi ambisi untuk menciptakan harmoni. Kerja keras yang dilakukan dengan kesadaran yang jernih (conscious effort) akan berfokus mengupayakan proses terbaik dan menikmati proses dengan totalitas. Bukan menjadi sibuk berhitung untung rugi dan mengejar kesempurnaan hasil serta idealisme, sehingga kemudian menjadi kelelahan atau burnout.

Seperti yang dijelaskan dalam buku Sigma Leadership  tentang karakter luhur dan simpul energi, lapisan kesadaran yang belum jernih dan penuh dengan sisi gelap atau darkside, merupakan manifestasi dari tersumbatnya simpul energi yang akan menyebabkan degradasi kualitas kesehatan mental, emosi dan fisik. 

  1. Chakra jantung yang tersumbat oleh sisi gelap seperti manipulatif, jahat kejam serakah tiranik, akan menyebabkan penyakit fisik seputar organ jantung dan afiliasinya. Sebaliknya perilaku yang konsisten dilandasi kasih murni dan ketulusan akan menyehatkan fungsi organ dan kestabilan kesehatan.
  2. Chakra solar plexus yang tersumbat oleh sisi gelap seperti ambisi, hasrat egoistik, tidak bisa berserah diri, selalu berontak, suka memaksakan kehendak dan obsesi terhadap kontrol, akan menyebabkan penyakit fisik seputar organ di area perut dan afiliasinya. Sebaliknya apabila konsisten bertindak dengan kesadaran yang jernih, maka akan membangun tekad kuat (power of will) yang jernih. Mampu menjaga kesetimbangan kapan gaspol dan kapan memberi jeda, tahu kapan intervensi dan kapan memberi ruang, mampu melampaui ego, dan memiliki idealisme yang tepat tanpa menjadi kusut dan merana apabila tidak terpenuhi.
  3. Chakra sex yang tersumbat oleh perilaku berbasis sisi gelap seperti senang berkhayal dan melamun yang tidak konstruktif dan menyehatkan, tidak produktif, tidak berani keluar dari zona nyaman, dan punya dendam akibat luka batin, akan memblokir kreativitas dan daya cipta. Hidup yang selalu berada dalam zona nyaman , menyebabkan kualitas hidup yang monoton dan membosankan. Penyumbatan di area ini akan menyebabkan penyakit fisik seputar organ di area reproduksi dan afiliasinya.
  4. Chakra dasar yang tersumbat oleh perilaku berbasis sisi gelap seperti malas, mager, tidak menghormati Ibu Bumi, hidup tidak selaras dengan alam, senang merusak alam, sehingga tidak terkoneksi dengan Ibu Bumi, maka akan mengalami banyak kesulitan dalam membangun keberlimpahan dalam hidup. Keberlimpahan materi memang bisa didapatkan dengan keserakahan dan merusak Ibu Bumi, tetapi akan menimbulkan penurunan kualitas kesehatan baik bagi individu maupun kolektif di kemudian hari, bahkan bagi generasi keturunan yang akan datang. Fenomena degradasi kualitas kehidupan manusia akibat merusak tatanan ibu bumi, bisa dilihat dalam sejarah peradaban, ketika semakin banyak penyakit dan kerusakan genetika antar generasi.
  5. Chakra tenggorokan yang tersumbat tidak hanya berupa minim kemampuan berbicara saja tetapi termasuk minimnya kemampuan mendengarkan dengan aktif . Penyumbatan disebabkan oleh perilaku berbasis sisi gelap seperti pakewuh, takut salah, tidak mau berendah hati, merasa lebih pandai sehingga tidak mau menghargai lawan bicara, dan seterusnya. Kemampuan komunikasi yang terdegradasi dan kesehatan organ di sekitar leher beserta organ afiliasinya. Sebaliknya apabila dikelola dengan kesadaran yang jernih, maka akan meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif, mampu mendengarkan dengan aktif, tahu kapan bicara dan kapan mendengarkan.
  6. Chakra ajna yang tersumbat oleh pola pikir berbasis sisi gelap seperti pola berpikir yang destruktif, ilusi akademik, ilusi budaya, ilusi saintifik, dan sebagainya, akan mendegradasi kecerdasan dan kesehatan fungsi otak beserta afiliasinya. Sebaliknya apabila sumbatan menjadi jernih maka akan meningkatkan kecerdasan yang holistik tidak hanya sebatas kecerdasan kognitif saja tetapi berikut kecerdasan emosi, kemampuan problem solving dan analitik.
  7. Chakra mahkota yang tersumbat oleh tumpukan sisi gelap berupa pola berpikir yang destruktif dan ilusi, maka akan mendegradasi tingkat kesadaran dan fungsi organ otak beserta afiliasinya. Sebaliknya apabila dijaga kejernihan kesadarannya maka kualitas hidup akan meningkat, karena diliputi oleh kesetimbangan, harmoni, kebijaksanaan, dan kejeniusan dalam konteks mengakses pengetahuan kosmik.

Jadi mau pilih mana, meraih kesuksesan dengan sisi gelap atau dengan kesadaran yang jernih?

 

“Slow down, raise your consciousness, then you’ll do everything more quickly, fulfilling and meaningful ” ~ Sigma Leadership.

 

Keisari Pieta
Chief Mentor The Avalon Consulting
25 November 2025