“Self discipline is a tool toward personal development.”
Disiplin diri adalah alat untuk pengembangan pribadi.
Personal development merupakan langkah yang dilakukan dengan intensi yang kuat untuk mentransformasi diri mencapai versi terbaik secara holistik. Dimulai dari langkah sederhana berupa self-improvement atau peningkatan kualitas yang dilakukan dengan sadar agar terjadi perubahan positif, yang semuanya perlu dilakukan dengan konsisten menciptakan disiplin diri (self-discipline). Disiplin diri merupakan salah satu variabel penting dan alat yang dipakai dalam upaya mencapai pengembangan pribadi.
Dalam sebuah buku pengembangan manusia, seorang ahli menyatakan bahwa konsisten berdisiplin dengan motivasi yang berlandaskan kesadaran adalah sesuatu yang berlebihan (overrated). Membangun motivasi dengan basis kesadaran dianggap sebuah harapan yang tidak mudah dicapai. Bisa dimaklumi apabila hal ini memang langka terjadi, karena belum ditemukan metode berlatih yang terbukti bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Tetapi melalui praktik mindfulness dengan filosofi Sigma yang dipakai dalam pelatihan kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma Leadership , ternyata membangun konsistensi berdisiplin dengan landasan kesadaran menjadi sangat memungkinkan untuk terjadi.
Motivasi yang stabil memang diperlukan untuk menjaga konsistensi dalam berdisiplin. Motivasi dengan landasan kesadaran, sangat memungkinkan untuk tumbuh secara bertahap apabila praktik mindfulness yang berdampak membangkitkan kesadaran dilakukan. Bahkan dapat mencapai titik optimal dan terjaga kestabilannya, apabila disertai dengan kejernihan tujuan dan kejernihan kesadaran. Dibarengi dengan penerapan sistem yang tepat dan kontekstual untuk mengakomodasi situasi dan kompetensi setiap individu.
Dalam filosofi kepemimpinan berbasis kesadaran Sigma Leadership, proses membangun diri membutuhkan :
- Kejernihan tujuan (Clarity of Purpose)
- Self-awareness yang memadai
- Mindset atau pola pikir bertumbuh (growth mindset)
- Kecerdasan emosi (Emotional Intelligence)
- Komitmen kuat untuk berdisiplin (Self-Discipline)
- Konsistensi praktik dalam jangka waktu panjang (lifetime learning)
Dengan kejernihan tujuan dan kemampuan self-awareness yang memadai, akan lebih mudah untuk menyadari apa saja yang perlu dibentuk, ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan pola pikir (mindset) bertumbuh dan kecerdasan emosi yang memadai, maka terciptalah niat dan motivasi untuk melakukan langkah pengembangan diri. Diikuti dengan perencanaan dan komitmen untuk berdisiplin diri dalam melaksanakan rencana yang telah dibuat, sehingga secara konsisten dilakukan sampai tujuan tercapai.
Disiplin diri bisa dibangun atas dasar keterpaksaan, ketakutan, ambisi, atau mindset (pola pikir) destruktif lainnya. Inilah yang membuat sebuah disiplin menjadi adegan kerja paksa yang melelahkan, dan dapat berkembang menjadi stress kronik, rasa frustasi dan burnout. Motivasi dengan landasan yang kurang tepat sasaran seperti ambisi, biasanya akan membakar semangat di awal perjalanan, tetapi kemudian sangat mudah melempem dan kehilangan motivasi ketika dihadapkan pada sebuah tantangan. Bahkan seringkali disertai dengan drama yang menimbulkan dampak destruktif bagi banyak pihak.
Setelah magang dan mempraktikkan metode kepemimpinan Sigma, ternyata sebuah disiplin bisa dibangun dengan pondasi yang konstruktif yaitu berupa mindset yang jernih. Bahkan bisa ditingkatkan sampai kepada kualitas paling optimal dengan membangun landasan kesadaran yang jernih. Melalui mindset dan kesadaran yang jernih, bebas bias, jernih dari mental block dan self sabotaging, seorang individu akan memiliki motivasi yang lebih sehat dan positif. Motivasi untuk menjadi konsisten berdisiplin karena menyadari apa yang dibutuhkan dalam rangka perbaikan, peningkatan dan mengembangkan diri. Konsistensi berdisiplin dengan landasan yang jernih akan membentuk habit atau kebiasaan baru sebagai sebuah kebutuhan. Terlebih lagi apabila sudah merasakan dampak dan manfaatnya, maka habit tersebut akan dijalankan dengan penuh penghayatan, menjadi antusiasme (passion) dan bagian dari gaya hidup (lifestyle).
Ketika sadar untuk melakukan perubahan —> maka muncul sebuah niat —> serta rencana —> dan mau berkomitmen untuk menjalankan rencana —> secara konsisten berdisiplin —> sehingga tercipta habit baru —> dan menjadi kebutuhan dan gaya hidup (lifestyle) —> maka terjadilah sebuah transformasi atau perubahan berupa peningkatan dan pengembangan diri yang stabil dan berdampak holistik.
Proses perubahan yang positif dan konstruktif, membutuhkan ketangguhan untuk berproses dalam kurun waktu yang panjang. Membangun self-discipline merupakan alat untuk melangkah maju dalam proses perubahan atau transformasi. Tentu saja disiplin diri berlaku bagi semua aspek kehidupan manusia. Dari sekedar berdisiplin bangun pagi, berdisiplin menaruh handuk pada tempat yang disediakan, berdisiplin menata pikiran, sampai dengan berdisiplin dalam mengemban peran penting ketika berorganisasi dan berbisnis.
“The higher quality of your Sigma Character, the higher result you gain” ~ Sigma Leadership
Keisari Pieta
Chief Mentor The Avalon Consulting
31 Juli 2025