Skip to main content

Saat ini isu yang sering kita jumpai di organisasi pemerintahan, bisnis maupun organisasi sosial adalah maraknya praktik korupsi di berbagai level. Sistem pemberantasan korupsi yang ada tidak cukup menjadi solusi untuk membasmi praktik ini. Maka diperlukan perubahan di level pemimpin agar di pos-pos penting dalam organisasi dipegang oleh orang yang tidak lagi tergoda untuk melakukan korupsi. Pemimpin semacam ini adalah pemimpin yang selesai dengan dirinya sendiri, yang sudah bahagia dengan dirinya. Pemimpin seperti ini tidak lagi mengejar hasrat egoistiknya, melainkan fokus bekerja memberikan yang terbaik bagi organisasi dan perusahaan. Inilah salah satu hal mendasar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari program-program Avalon. Selfless Leader, alias pemimpin yang sudah tuntas dengan dirinya sendiri.

 

Mengapa itu penting? Seorang pemimpin yang hebat terlebih dulu harus menjadi seorang pribadi yang hebat. Kalau Anda belum tuntas dengan urusan pribadi, masih punya masalah psikologis, dan masih mudah menderita maka Anda tidak bisa menginspirasikan hidup yang penuh keagungan kepada siapapun. Hanya mereka yang telah selesai dengan dirinya yang bisa konsisten hidup dalam kebahagiaan dan kebenaran. Mereka menjadi teladan bagaimana hidup dalam kasih dan tidak lagi punya keinginan untuk melakukan tindakan kejahatan dalam bentuk apapun. 

 

Sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang hebat itu kita harus mengetahui tentang diri kita agar mengerti apa yang perlu diperbaiki. Dalam kepemimpinan berbasis spiritual di The Avalon Consulting, ada lima faktor yang harus dibereskan melalui laku mindfulness atau keheningan, yang biasa disebut sebagai sisi gelap atau shadows. Lima faktor tersebut antara lain luka batin, watak angkara, ilusi, jejak dosa dan jeratan kuasa kegelapan atau dark forces. Melalui keheningan atau praktik menyadari nafas dalam setiap aktivitas inilah jiwa seseorang dimurnikan sehingga bisa mengalami transformasi. 

 

Dalam leadership program Avalon, peserta akan diajak mengenali dan mengevaluasi dirinya lalu berproses mengatasi sisi gelap yang ada. Hanya dengan proses pemurnian jiwa, transformasi itu bisa terjadi pada diri kita. Maka kita tidak cukup hanya belajar pengetahuan tentang leadership, tetapi betul-betul menghayati dan mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sembari terus menjalankan laku keheningan. Siap untuk bertumbuh bersama Avalon?

 

Catatan:

Disarikan dari sesi kelas Avalon Leadership Online Course (ALOC) oleh Chairman The Avalon Consulting,  Setyo Hajar Dewantoro.