Skip to main content

The Avalon Consulting lahir dengan mengambil inspirasi dari apa yang sudah dilakukan oleh King Arthur di Britania. Nama Avalon sebetulnya diambil dari meja bundar para Ksatrianya King Arthur yang betul-betul konsisten menegakkan kebenaran untuk menciptakan Tanah Surgawi di masa kini.

The Avalon Consulting dengan leadership program-nya bertujuan membuat semakin banyak orang bisa memasuki track atau jalur kepemimpinan yang konstruktif, kepemimpinan yang hebat di segala bidang dan sesuai jatahnya masing-masing. Kalau nanti ada yang bekerja di korporasi, menjadilah pemimpin hebat di sana. Kalau dia nanti menjadi pemimpin di Lembaga pemerintahan, dia akan hebat di wilayah itu, dan seterusnya.

Kuncinya adalah yang kita lahirkan, harus dan mau-tidak mau, adalah pemimpin yang punya kesadaran spiritual yang tinggi, pemimpin yang telah selesai dengan dirinya sendiri, yang telah melampaui segala sisi gelapnya sendiri, yang sudah tidak punya hasrat egoistik. Mereka yang sudah tak memiliki Hasrat egoistik maka tidak punya kecenderungan untuk koruptif atau menyalahgunakan kekuasaan demi kepentingan dirinya dan keluarganya.

 

Bagaimana Pemimpin yang Hebat itu?

Pemimpin hebat adalah sosok yang bisa menciptakan perubahan. Agar bisa menciptakan perubahan, maka dia harus bisa menjadi sosok yang dipercaya, punya kualitas yang tinggi, dan bisa betul-betul diikuti segenap arahannya, diteladani segala lakunya.

Penulis buku kepemimpinan dari Amerika, John C. Maxwell merumuskan teori lima tingkatan kepemimpinan sebagai berikut:

  1. Position – Pemimpin yang diikuti karena keharusan, ini adalah mereka yang dipilih berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari organisasi, dimana orang-orang tidak ada pilihan selain harus mengikutinya.
  2. Permission – Pemimpin yang diikuti karena orang suka dan menikmati bekerja bersamanya.
  3. Production – Pemimpin yang diikuti karena apa yang telah mereka lakukan bagi organisasi.
  4. People Development – Pemimpin yang diikuti karena apa yang telah mereka lakukan bagi para pengikutnya secara personal, misalnya pengembangkan diri anggota timnya sehingga mereka bertumbuh menjadi lebih baik.
  5. Pinnacle – Pemimpin yang diikuti karena siapa dia dan reputasinya.

Pemimpin di level 5 atau Pinnacle sangatlah jarang. Indonesia memiliki seorang Bung Karno yang memenuhi kriteria kepemimpinan di level tersebut, dan memang terlahir sebagai pemimpin dengan kemampuan memimpin sudah terrekam di dalam DNA-nya. Bung Karno memiliki bakat memimpin yang tinggi.

Kriteria lain yang membuat seseorang bisa menjadi pemimpin hebat yang sungguh-sungguh bisa mengubah kehidupan, dia bukan hanya pemimpin yang punya kemampuan kognitif atau kecerdasan rasional yang tinggi, dia pasti punya kecerdasan spiritual yang tinggi.

Bersama dengan tim The Avalon Consulting, para pemimpin di berbagai tingkatan dan calon pemimpin, akan didampingi dan dibimbing untuk dapat mengasah kemampuan-kemampuan ini dan mencapai kecerdasan spiritual yang dibutuhkan untuk bisa menjadi pemimpin yang dapat membuat perubahan. Karena mencapai level tiga atau level empat dalam kerangka kepemimpinan John.C.Maxwell, tidak terlalu sulit. Kita tidak harus punya bakat seperti Bung Karno. Bermodalkan tekad kuat dan ketekunan untuk betul-betul belajar dari kehidupan yang nyata, yang menggembleng terus menerus dan membentuk karakter kita melalui tantangan yang datang. Kemudian ada praktik kepemimpinannya sehingga keahlian kita terasah, dengan bekal itu semua maka menjadi pemimpin yang hebat niscaya bukan sebuah mimpi yang sulit diwujudkan.