Skip to main content

Buku yang ditunggu oleh banyak pembelajar kelas pelatihan leadership di The Avalon Consulting, akhirnya hadir juga. Buku Sigma Leadership “Ilmu Kepemimpinan Yang Mengubah Dunia” karya Chairman The Avalon Consulting, Setyo Hajar Dewantoro (SHD), secara resmi diluncurkan 5 Maret 2023 lalu di The Phoenix Hotel, Yogyakarta.

Buku ini merupakan rangkuman materi yang disampaikan oleh Guru SHD di kelas-kelas pembelajaran online Avalon Leadership Online Course (ALOC) maupun program-program offline seperti workshop dan retreat yang diadakan oleh The Avalon Consulting di Jakarta dan Bali, dan sekarang bisa diakses oleh pembaca umum dari berbagai kalangan, dimanapun berada.

Tidak berlebihan rasanya bila buku ini disebut pendobrak di kelasnya, karena memang menawarkan kepemimpinan dengan pendekatan berbeda, yang berlandaskan spiritual, karena The Avalon Consulting didirikan sebagai tempat belajar tentang kepemimpinan yang berbasiskan spiritualitas.  Tak ada teori akademik atau jargon-jargon yang hanya memanjakan kognitif, isi buku ini adalah pengalaman otentik penulisnya yang dilengkapi dengan wawasan kebijaksanaan dari kejayaan para pemimpin Agung Nusantara di masa lalu yang jarang dikupas, karena memang tak banyak diketahui kebenaran sejarahnya.

Dalam pengantar peluncuran buku Sigma Leadership ini di Jogja, SHD yang juga seorang guru spiritual pendiri Persaudaraan Matahari dan juga Ketua Umum Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah (PIG), menyampaikan bahwa inisiasi sebuah pembelajaran tentang leadership atau tentang kepemimpinan yang berbasis spiritualis, karena secara faktual pada saat ini banyak orang yang diamanati jabatan kepemimpinan lupa pada hatinya yang paling murni. Para pemimpin formal dengan jabatan resmi sibuk dengan egonya dan tidak segan mengadu rakyat jelata demi kepentingan sendiri. “Kita bersama menjadi sebuah bangsa yang agung, hidup di negara yang gemahripah loh jinawi, maka kita lakukan yang kita bisa. Saya mengajak untuk mempraktikkan sebuah pola hidup, sebuah daya kepemimpinan yang betul-betul berangkat dari kesadaran yang Agung, kesadaran spiritual yang menjadi spirit dari bangsa Nusantara,” ujar Guru SHD.

Peran Kepemimpinan Agung

Pemimpin tidak harus seseorang yang memiliki jabatan resmi di lembaga pemerintahan, militer atau dimanapun. Pemimpin adalah siapapun juga yang siap menginisiasi perubahan, maka siapapun bisa menjadi pemimpin dimanapun berada, apapun perannya, selama ia memiliki visi tentang perubahan yang agung yang akan terjadi di masa depan dengan segala skalanya.

“Entah seorang CEO di perusahaan, bakul soto atau pengulek lotek, tetap bisa menjalankan peran kepemimpinan yang agung, dimana setiap orang menjadi mengerti apa yang menjadi talentanya kemudian menginisiasi perubahan mulai dari lingkungan yang paling kecil, membuat suasana surgawi lingkungan kita berada,” tegas Guru SHD.

Kepemimpinan Agung Nusantara

Guru SHD memaparkan bahwa buku ini memberikan sebuah wawasan baru tentang spritualitas, yang terdengar baru bagi manusia modern yang hanya mengandalkan otaknya, tapi sebetulnya tidak baru bagi bangsa Nusantara di masa lalu. “Jadi kalau kita menengok ke masa lalu, maka kita bisa melihat jejak kejayaan, pernah ada keagungan yang jejaknya masih bisa kita lihat saat ini. Ada candi, budaya batik, ada berbagai ragam jejak yang nyata bahwa kita adalah bangsa yang agung,” kata Guru SHD.

Bagaimana ini bisa terjadi? Pada level kepemimpinan bangsa Nusantara di masa lalu telah menjalankan apa yang disebut kepemimpinan Pancasila, kepemimpinan spiritual, kepemimpinan yang tidak hanya mengandalkan otak, tapi juga menyadari perangkat Ilahi di dalam diri yang disebut sebagai Rasa Sejati, melampaui pikiran, melampaui perasaan, masuk kepada realitas Ketuhanan yang nyata di dalam diri. Guru SHD mencontohkan fitrah dari Tribuana Tunggadewi, Sri Kertanegara, Sri Rajasa yang merupakan pemimpin berkesadaran Agung yang tercerahkan, sehingga mereka berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan kebijaksanaan, hidup dalam integritas dan kesatuan dalam kesadaran yang murni.

“Saya mengajak pemimpin di berbagai level untuk hidup dalam integritas, selaras antara pikiran, perkataan dan tindakan. Otak kita tersambung dengan Rasa Sejati, keberadaan diri kita sebagai manusia terhubung dengan Sang Roh Kudus di dalam diri, kita bertindak hanya mengikuti tuntunan Agung dari Sang Roh Kudus, dari Sang Diri Sejati yang mengewajantah keberadaan Tuhan di dalam diri, itu adalah satu satunya jalan untuk keselamatan bangsa kita, kita membutuhkan pemimpin dengan hati murni yang betul-betul mengasihi rakyat, dan berani mengambil keputusan,” tegasnya.