Skip to main content

Menjadi Birokrat yang Otentik dan Tulus Melayani

Program Avalon Leadership Online Course (ALOC) 6 yang berlangsung dari Januari hingga April 2024 ini, memang berbeda. Untuk pertama kalinya selain sesi reguler setiap Sabtu petang, ada juga sesi mentoring per klaster di setiap minggunya. Klaster ini dibagi berdasarkan latar belakang profesi atau minat peserta yang cukup beragam. Ada klaster manajer dan eksekutif perusahaan, klaster karyawan dan buruh, klaster pelaku UMKM dan pekerja mandiri, klaster Ibu Rumah Tangga, dan klaster birokrat untuk para ASN yang bekerja di birokrasi, militer dan kepolisian, para dosen, tenaga kesehatan, dan juga guru.

Sesi mentoring per klaster ini dimaksudkan untuk memperdalam aplikasi Sigma Leadership yang menjadi core atau materi kepemimpinan utama yang diajarkan di The Avalon Consulting yang berbasiskan spiritual murni. Hal ini merupakan hal baru yang disambut baik oleh para peserta karena kemudian mereka lebih memahami bagaimana aplikasi prinsip-prinsip Sigma Leadership tersebut di dalam pekerjaan atau peran mereka di keseharian.

Khusus untuk klaster birokrat yang diikuti oleh 15 peserta ini, pendalaman dilakukan untuk beberapa hal seperti karakter pemimpin Agung, seni memimpin ala Sigma Leadership, menjadi pemimpin yang berkualitas dan legacy apa yang dicita-citakan akan diberikan pada instansi tempat mereka bekerja.

Meski sebagian dari peserta ini sudah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan kepemimpinan di tempat lain, tapi pembelajaran yang menekankan pada perbaikan diri agar selesai dengan segala sisi gelap, baru mereka temukan di program ALOC ini. Penekanan untuk menjadi pemimpin yang otentik juga merupakan hal baru yang khusus untuk para birokrat nampaknya sesuatu yang asing. Mereka terbiasa bekerja memenuhi perintah atasan apapun itu, meski bertentangan dengan prinsip kebenaran, bekerja dengan target-target egoistik juga merupakan sesuatu yang dianggap kewajaran. Mengejar jabatan dengan cara-cara manipulatif juga sudah kadung menjadi suatu kenormalan di sistem birokrasi yang koruptif.

Firmansyah misalnya, salah satu staf di Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang sudah menjadi polisi selama sembilan tahun dan mengikuti berbagai pelatihan dari instansi Polri, mengaku baru kali ini memahami soal bekerja dengan ketulusan. “Di program ALOC dan khususnya sesi mentoring ini saya baru diingatkan bahwa kita ini bekerja dengan gaji dari rakyat, maka seharusnyalah kita bekerja dengan tulus melayani masyarakat,” kata Firman yang menyadari bahwa citra instansi tempatnya bekerja selama ini di mata masyarakat kurang begitu baik. 

Lain lagi pengalaman Deni Diyana, peserta dari Tasikmalaya Jawa Barat yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup di kotanya, ia mengaku bahwa selama ini dirinya bekerja banyak untuk tujuan pencitraan dan kurang dalam ketulusan. “Saya baru menyadari soal pencitraan dan ketulusan saya yang kurang dalam bekerja, dari kelas ALOC ini. Maka sekarang ini saya mulai mengurangi kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial di instansi tempat saya bekerja. Misalnya untuk kegiatan penanaman pohon, ya sudah saya minta tim saya berangkat ke tempat penanaman pohon tanpa perlu ada acara seremonial,” kata Deni yang baru pertama kali mengikuti program ALOC ini. 

Sementara itu Nyoman Suwartha, dosen Fakultas Teknik di Universitas Indonesia yang juga menjabat beberapa posisi lainnya di kampus, menyatakan bahwa proses pertumbuhan kesadaran yang dialaminya, berpengaruh pada kinerja dirinya dan juga lingkungan tempatnya bekerja. Nyoman yang telah mengikuti program ALOC setiap batch sejak batch 1 ini, menyadari bahwa proses belajar dan bertumbuh itu tanpa henti dan berkelanjutan dimana di program The Avalon Consulting ini bertumpu pada proses penggemblengan individu pemimpin yang harus selesai dengan dirinya sendiri. “Saat ini saya bisa menghadapi mahasiswa dengan lebih sabar, sementara penambahan tugas-tugas lain dari atasan dan jatah peran yang datang pada saya, saya sambut dengan penerimaan dan saya upayakan memberikan yang  terbaik, yang ternyata berdampak pada respon mahasiswa yang lebih antusias belajar dan juga atasan yang lebih banyak memberi kepercayaan pada saya,” kata Nyoman.

Begitulah pengalaman para peserta ALOC Batch 6 khususnya di klaster birokrat, hal-hal baru yang sesungguhnya nilai-nilai luhur bangsa ini dan sudah terlupakan, mereka temukan kembali di program ALOC. Tak ada peran yang remeh maupun kontribusi yang receh, apapun jabatan yang dipegang saat ini disadari merupakan wahana untuk terus bertumbuh, dan memberi yang terbaik untuk bangsa dan masyarakat yang telah menggaji mereka.

Anda tertarik bertumbuh seperti mereka? Jangan lewatkan program ALOC Batch 7 yang akan dimulai 1 Juni 2024. Info lebih lanjut dan pendaftaran hubungi sdri. Irma Rachmi 0818-599-807

 

Nenden Fathiastuti

Mentor Klaster Birokrat ALOC Batch 6