Skip to main content

Pembelajaran kepemimpinan di program yang diselenggarakan oleh Avalon Consulting sangat relevan dengan pembelajaran spiritual di Persaudaraan Matahari (PM). Sebaliknya apa yang ada di PM adalah juga pembelajaran aplikasi spiritual yang diajarkan di Avalon. Ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. 

Avalon bicara tentang kepemimpinan, tapi sesungguhnya inti sesungguhnya adalah jalan keheningan. Seseorang akan bisa menjadi pemimpin saat ia bisa memimpin dirinya sendiri. Mas Guru Setyo Hajar Dewantoro, Pendiri Persaudaraan Matahari dan juga Chairman The Avalon Consulting memaparkan tentang apa yang dimaksud dengan diri sendiri. Siapakah diri ini? Apa esensi diri? 

Diri yang kita tahu (atau awam diketahui) adalah badan fisik. Kita punya pikiran, dengan pikiran bisa muncul akal sehat. Tapi, dengan pikiran juga bisa muncul hasrat egoistik. Lalu, kita punya jiwa, tapi seringkali hasrat jiwa tidak terpenuhi karena manusia lebih memilih pertimbangan ego. 

Dalam ajaran PM, kita mengenal instrumen yang namanya Diri Sejati, inilah esensi kita. Ini yang tidak ditemukan di ajaran mana pun. Pada sanubari kita, ada Tuhan yang mempribadi pada setiap diri. Sang Diri Sejati inilah pemimpin kita, panglima yang mengomandoi setiap langkah kita, yang harus kita ikuti jika kita memilih jalan keselamatan. Kita harus menempatkan diri sebagai rakyat yang baik, yang mematuhi setiap titahnya. Inilah esensi leadership berbasis spiritualitas, tak lain menjadi Serdadu Ilahi. 

Di PM, kita belajar hening agar bisa terhubung dengan Panglima kita. Namun sebelum itu, tabir yang menjadi penghalang komando Panglima harus terlebih dahulu diluruhkan. Inilah yang diperjuangkan oleh para pembelajar. Untuk mencapai ke sana, kita harus punya daya dorong yang kuat. Melatih diri untuk mengarahkan free will kita ke jalan yang benar.

Kita membutuhkan leadership kuat, memimpin diri sendiri untuk mengalahkan hasrat ego, mengalahkan rasa nyaman yang semu, dan menjaga diri agar selalu berada di koridor yang tepat, demi tujuan yang lebih abadi. 

Mereka yang mampu memimpin dirinya sendiri, yang akan bisa berhasil di jalan keheningan. Mereka yang mampu terhubung dengan Panglima, yang akan bisa menjadi pemimpin bagi orang lain. 

Untuk mengatasi krisis kepemimpinan sekarang, sebagai pribadi, kita perlu berkomitmen untuk berjuang di jalan keheningan. Berjuang memimpin diri sendiri, agar bisa bertransformasi menjadi ksatria berhati murni, ksatria yang patuh pada Sang Panglima, sehingga tidak akan mudah terpeleset pada hasrat ego.      

Sebaik apa pun seseorang, kalau ia tidak melakukan keheningan, akan gampang sekali dibujuk atau dijatuhkan oleh jabatan atau musuh. Karena itu, tidak ada cara lain yakni  “Meniti tangga Level of Consciousness (LoC). Berjuanglah, wahai diriku. 

Ficky Yusrini

Peserta kelas Avalon Leadership Online Course (ALOC) Batch 5