Skip to main content

Transformasi Para Ibu Rumah Tangga di Kelas Kepemimpinan ALOC Batch 6

Belum pernah ada pelatihan kepemimpinan yang dikhususkan untuk Ibu Rumah Tangga, bahkan Asisten Rumah Tangga sekalipun. Baru di Avalon Leadership Online Course (ALOC) 6 ini diadakan sesi mentoring klaster yang sesuai dengan latar belakang para peserta. Salah satunya adalah klaster Ibu Rumah Tangga (IRT).

Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi pengajar. Awalnya cukup grogi, namun kemudian sesi demi sesi berlangsung lancar dan menyenangkan. Pada sesi-sesi mentoring ini saya membagikan pengalaman autentik saya sebagai ibu rumah tangga yang melahirkan dan membesarkan tujuh orang anak, serta mendampingi suami yang berkarir di BUMN hingga purna tugas. Selama menemani masa purna tugas ini, tak diduga ternyata saya kemudian menemukan passion pada minuman teh, yang sebelumnya hanya sebatas hobi mengoleksi berbagai teh. Melalui program pendampingan Social Entrepreneurship Academy di Pusaka Indonesia, saya kemudian melahirkan usaha penjualan teh dengan nama Mom Tea, yang saat ini dipasarkan melalui Pasar Gemah Ripah.

Sebagai Ibu Rumah Tangga, saya tadinya hanya mempunyai wawasan bahwa pemimpin itu haruslah laki-laki dan mempunyai jabatan resmi seperti di kantor. Namun lewat mentoring klaster IRT ALOC Batch 6 ini, IRT diarahkan untuk memperluas wawasannya melalui materi Kepemimpinan Sigma Leadership, bahwa siapa pun dengan latar belakang dan status apa pun bisa menjadi pemimpin. Setidaknya menjadi pemimpin yang dimulai dari dirinya sendiri, menjadi versi terbaik diri, dengan indikator terbebas dari watak angkara, manipulatif, luka batin dan lain sebagainya. Lebih dari itu, peran IRT tidaklah mudah dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Di klaster IRT, para ibu-ibu ini mendiskusikan bagaimana IRT harus dapat mengelola waktunya dalam kegiatan sehari-hari yang tak terjadwal layaknya pekerja kantoran. Hal lain yang didiskusikan adalah bagaimana cara mengelola keuangan agar semua terkelola dengan baik. Disamping itu, seorang Ibu seyogyanya memberikan yang terbaik tanpa memikirkan apa yang akan didapat. Dengan bakat dan multi talenta yang dimiliki dan mengajarkan kepada anaknya, sehingga  ketakutan akan masa depan pun bisa terlampaui. Lewat laku keheningan dan ketulusanlah semua bisa terselesaikan dengan baik. 

Tak hanya di dalam rumah, IRT juga bisa berkarya di luar rumah, baik di komunitas dengan pergerakan tertentu maupun di lingkungan sekitar, tanpa ada rasa berkompetitif. Semangat berkolaborasi memberikan yang terbaik versi diri sendiri, dan memberikan yang terbaik menjadi bekal untuk mandiri.

Berikut ini pendapat beberapa peserta klaster IRT yang berhasil saya rangkum. 

Ayu Lestari, peserta yang berdomisili di Hongkong, sebagai juru masak dan Asisten Rumah Tangga. Ayu yang bekerja merantau di negeri yang jauh dari keluarga ini, mendapatkan wawasan baru dari pembelajaran Sigma Leadership dan laku keheningan. “Saya belajar ketulusan, melayani, dan memberikan masakan yang terbaik dengan sukacita untuk keluarga majikan. Menjadi diri sendiri lewat peran ART, tidak lagi merasa jadi orang asing. Sehingga yang dulu takut akan masa depan karena tidak mempunyai rumah, sekarang tidak ada lagi ketakutan apabila tulus dalam berkarya memberikan yang terbaik. Saya yakin Semesta akan memberikan sesuai jatahnya,” kata Ayu.

Lain lagi pengalaman Dewi Supastini, ibu rumah tangga yang berdomisili di Bali ini sedang dihadapkan pada ujian praktik ketulusan ketika anaknya ingin menikah dengan calon pasangan yang berbeda agama. Penerimaan diri Dewi bisa dengan legowo menerima pilihan anaknya adalah hasil dari ketulusannya dalam keheningan. 

Indah Djuita Tjatursari, seorang dokter gigi dan juga pensiunan ASN Kementerian Kesehatan, dalam kepesertaannya kali ini layak diapresiasi. Sosoknya menjadi contoh terbaik di klaster IRT dalam praktik laku ketulusan yang paripurna. Ibu Indah yang sudah berusia lebih dari 70 tahun ini juga menjadi inspirasi dalam menjalani hidup dengan suka cita dan terus mengaplikasikan keheningan. 

Banyak pembelajaran unik dan menarik dari perjalanan sembilan sesi mentoring klaster IRT. Saya sendiri sebagai mentor turut bertumbuh dan menjadi lebih nyaman dengan tampil apa adanya sebagai diri sendiri. Menjadi Ibu Rumah Tangga adalah peran hebat yang seringkali dianggap remeh. Padahal, ibu-ibu ini adalah pemimpin yang selayaknya juga ikut mendapatkan pelatihan kepemimpinan agar bisa menjadi pemimpin hebat yang selesai dengan dirinya sendiri.

Semoga lebih banyak ibu-ibu rumah tangga yang tergerak mengikui program ALOC selanjutnya. Kebetulan The Avalon Consulting sedang membuka pendaftaran ALOC Batch 7, dengan sesi perdana yang akan dimulai pada tanggal 1 Juni 2024. Info lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi sdri. Irma Rachmi 0818-599-807.

 

Mila Setiarini 

Mentor Klaster Ibu Rumah Tangga